• +62813-9387-7875
  • Jl. A. Amir No.28, 92711, Kab. Bone, Sulawesi Selatan
  • +62813-9387-7875
  • Jl. A. Amir No.28, 92711, Kab. Bone, Sulawesi Selatan

PUPUK HAYATI SOLUSI MENGURANGI KEBUTUHAN PUPUK KIMIA

Pupuk hayati (biofertilizer) seringkali dianggap sebagai pupuk organik. Kekeliruan ini sepertinya sepele, namun bisa berakibat fatal jika terdapat kesalahan dalam menggunakannya. Permentan No.2 tahun 2006, menggolongkan pupuk hayati kedalam pembenah tanah, bukan pupuk organik. Pembenah tanah itu sendiri bisa organik ataupun non organik dan pupuk hayati termasuk dalam pembenah tanah organik.

Pada peraturan tersebut pupuk organik didefinisikan sebagai sekumpulan material organik yang terdiri dari zat hara (nutrisi) bagi tanaman, dapat mengandung organisme hidup atau pun tidak. Sedangkan pupuk hayati merupakan sekumpulan organisme hidup yang aktivitasnya bisa memperbaiki kesuburan tanah, pupuk yang mengandung mikroba dan bermanfaat untuk membantu pertumbuhan tanaman dengan menyediakan hara, memfasilitasi penyerapan hara, mengefisienkan dan mengefektifkan penyerapan hara serta merombak bahan organik

Kebutuhan tanaman akan nutrisi hara dalam tanah itu spesifik, sehingga pembuatan pupuk ini sekarang dikembangkan dengan sifat yang spesifik.  Kebutuhan utama nutrisi tanaman adalah nitrogen, fosfat, dan kalium yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan tanaman.

Kini produk pupuk hayati ada yang berbentuk tunggal dan majemuk, yang terdiri atas dua atau lebih jenis mikroba yang umumnya disebut sebagai konsorsia mikroba. Terdapat dua peran utama pupuk hayati dalam budidaya tanaman, yakni sebagai pembangkit kehidupan tanah (soil regenerator), penyubur tanah dan penyedia nutrisi tanaman (Feeding the soil that feed the plant) serta menekan pertumbuhan organisme parasit tanaman

Sesuai peran tersebut maka pupuk hayati terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai penambat nitrogen, peluruh fosfat, peluruh bahan organik, dan pemacu pertumbuhan serta pengendalian penyakit. Selain itu dijelaskan juga kelebijan dan kekurangan pupuk hayati, sera bagaimana mengetahui kualitas pupuknya.

JENIS PUPUK HAYATI

  • Pupuk hayati penambat nitrogen, mengandung mikroba yang mampu mengikat senyawa nitrogen yang berasal dari udara, yang kemudian akan diproses secara biologis di dalam tanah untuk digunakan oleh tanaman. Mekanisme penambatan setiap mikroba berbeda-beda, bergantung pada sifat mikroba tersebut. Ada bakteri yang bersimbiosis dengan tanaman seperti bakteri Rhizobiumdan Azospirilium. Ada juga bakteri yang tidak bersimbiosis seperti bakteri Azotobacterchrococcum dan Bacillus megatherium. Saat ini paling banyak jenis pupuk hayati yang dikembangkan dengan non simbiosis karena penggunaannya lebih luas dan tidak terbatas dengan jenis komoditas. Mikroba penambat nitrogen mampu menambat nitrogen 25 – 40 kg N/hektare/tahun.                       
  • Pupuk hayati peluruh fosfat, mengandung mikroba. Mikroba tersebut memiliki kekuatan untuk meluruhkan unsur fosfat terikat yang berada di dalam tanah sebagai senyawa organik atau batuan mineral. Unsur fosfat yang sudah hancur akan lebih mudah diserap oleh tanaman. Namun, setiap mikroba memiliki mekanisme peluruhan yang berbeda-beda. Pada umumnya mikroba tersebut akan mengeluarkan senyawa asam organik dan melepas ikatan fosfat sehingga dapat dengan mudah diserap oleh tanaman. Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan, inokulan mikroba dapat menyumbang sekitar 20 – 25 persen kebutuhan fosfat bagi tanaman.
  • Pupuk hayati peluruh bahan organiK, Pupuk ini mengandung mikroba yang mampu memecahkan senyawa organik komplek yang berada di dalam tanah menjadi senyawa yang lebih sederhana dan membentuk senyawa lain. Fungsi lain dari pupuk hayati ini sebagai pembenah tanah, mengubah kondisi fisik tanah, menjadikan tanah agregat yang stabil, dan masih banyak lagi fungsi pupuk ini yang sangat berguna bagi tanah.
  • Pupuk hayati pemicu pertumbuhan dan pengendali penyakit, Pupuk ini mengandung mikroba yang mampu menstimulasi pertumbuhan dan melindungi sistem perakaran tanaman serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.

MENGETAHUI KUALITAS PUPUK HAYATI

     Berdasarkan Kementerian Pertanian, kualitas pupuk hayati bisa dilihat dari     parameter berikut:

  • Jumlah populasi mikroorganisme,jumlah mikroorganisme hidup yang terdapat dalam pupuk harus terukur. Bila jumlahnya kurang maka aktivitas mikroorganisme tersebut tidak akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan tanaman.
  • Efektifitas mikroorganisme,tidak semua mikroorganisme memberikan pengaruh positif pada tanaman. Bahkan beberapa diantaranya bisa menjadi parasit. Hanya mikroorganisme tertentu yang bisa dijadikan sebagai pupuk hayati. Sebagai contoh, jenis Rhizobium yang bisa menambat nitrogen, atau Aspergillus niger sebagai pelarut fosfat.
  • Bahan pembawa,fungsinya sebagai media tempat mikroorganisme tersebut hidup. Bahan pembawa harus memungkinkan organisme tetap hidup dan tumbuh selama proses produksi, penyimpanan, distribusi, hingga pupuk siap digunakan.
  • Masa kadaluarsa,sebagai mana mahluk hidup lainnya mikroorganisme tersebut memiliki siklus hidup. Apabila mikroorganisme dalam pupuk telah mati, pupuk tersebut tidak bisa dikatakan sebagai pupuk hayati. Untuk memperpanjang siklus hidup tersebut, produsen pupuk biasanya mengemas mikroorganisme tersebut dalam keadaan dorman. Sehingga perlu aktivasi kembali sebelum pupuk diaplikasikan pada tanaman. Pupuk yang benar seharusnya mencantumkan tanggal kadaluarsa dalam kemasannya.

KELEBIHAN DARI PUPUK HAYATI

  • Pupuk hayati mampu memberikan manfaat bagi tanah dan tanaman Secara berkesinambungan
  • Pupuk  hayati mampu menyediakan unsur hara yang lengkap dan berkesinambungan, karena mikroorganisme yang terkandung dalam pupuk hayati bisa memproduksi sendiri.
  • Pupuk hayati tidak memberi dampak negatif bagi tanah, tanaman, lingkungan dan manusia.
  • Harga pupuk hayati lebih murah.

KEKURANGAN DARI PUPUK HAYATI

  • Kualitas pupuk hayati tergantung dari kualitas dan banyaknya populasi mikroorganisme. Seiring waktu, pupulasi mikroorganisme bisa berkurang sehingga kualitasnya bisa menurun.
  • Kandungan pupuk hayati adalah makhluk hidup, jadi bisa mati dalam jangka waktu tertentu.
  • Pupuk hayati tidak bisa diaplikasikan dengan pupuk kimia atau pestisida.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/96850/pupuk-hayati-solusi-mengurangi–kebutuhan-pupuk-kimia/

Chat Whatsapp